YLP2EM selaku mitra Yayasan BaKTI pada Program INKLUSI, melakukan pelatihan manajemen usaha kepada kelompok usaha rentan yang ada di Kota Parepare, pada Kamis-Jumat, 19 – 20 September 2024 di Lago’ta Cafe & Resto.
Pelatihan ini bertujuan untuk bagi pelaku usaha khususnya kelompok rentan/marginal, agar taraf hidupnya lebih meningkat dan keluar dari garis kemiskinan. pelatihan ini diikuti 20 orang pelaku usaha dari berbagai lapisan, baik dari pelaku usaha disabilitas, pelaku usaha perempuan kepala keluarga (pekka), dan pelaku usaha yang mandiri yang mempekerjakan kelompok rentan.
Pelatihan ini di buka secara resmi Bapak Muhammad Yusran Laitupa, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTi dan Ibrahim Fattah, Direktur YLP2EM yang didampingi Trainer pelatihan Jumriani dan Rahmat.
dalam sambutannya Ibrahim Fattah mengatakan “Parepare menempati posisi ketiga di Sulawesi Selatan dalam hal jumlah pelaku UMKM. Ada sekitar 17.000 UMKM di Kota Parepare yang sebagian besar dijalankan oleh perempuan. Jadi kalau kita memperhatikan kesejahteraan UMKM, ini akan bisa menyerap tenaga kerja yang banyak dan menurunkan angka pengangguran di Parepare ini.”
“Jika kita ingin mensejahterakan masyarakat, maka kita harus mensejahterakan pelaku usahanya.” Tambahnya.
Pada pelatihan ini peserta belajar tentang kewirausahaan yang berspentif gender, mengidentifikasi masalah dalam usaha, memahami pentingnya pemisahan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha serta belajar pencatatan keuangan yang terstruktur.
Rahmat selaku trainer mengatakan “pelatihan ini tidak hanya sebatas teori, tetapi menggali masalah pelaku usaha yang dialami untuk membantu memahami dan bekerjasama para stakeholder yang ada”. pelaku usaha juga diajarkan dapat menentukan harga jual produknya agar dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, sambungnya.
Dalam pelatihan ini diharapkan pelaku usaha memahami pentingnya pemisahan keuangan, antara keuangan rumah tangga dan keuangan usaha. “para pelaku usaha tidak pernah mengetahui mana uang untuk kebutuhan sehari-harinya dalam hal ini untuk keperluan ruamh tangga dan mana uang untuk kebutuhan usaha, apalagi pelaku usaha ini sebagain besar pelaku usaha rumah tangga, sehingga keuanganya tercampur adukkan, kata jumriani.
“pentingnya untuk misahkan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha agar semuanya bisa berjalan” tambahnya.
Bapak Muh. Yusran Laitupa, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI juga menyampaikan apresiasi kepada para UMKM yang hadir dan ingin belajar. “Semoga kegiatan ini bisa memberi pengetahuan bagi para UMKN di Parepare agar apa yang diusahakan semakin bertumbuh baik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Ungkap Pak Yusran.